Kamis, 04 Maret 2010

RENCANA PERINGATAN HARI AIR DUNIA KE 18 TAHUN 2010 DI TANJUNGPINANG


RENCANA
PERINGATAN HARI AIR DUNIA KE 18 TAHUN 2010 DI TANJUNGPINANG
I.                   PENDAHULUAN
 Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mahluk di bumi ini. Air menjadi komoditas yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia di segala bidang.
 Air adalah bagian terbesar dari bumi ini, oleh karena itu wajar bila masyarakat berfikir bahwa dunia tidak akan pernah kekurangan air.
 Faktanya air justru menimbulkan banyak persoalan, karena masyarakat tidak memiliki kepedulian menjadikan air sebagai sumber daya yang harus diperbarui secara konstiten. Lingkungan menjadi rusak, sumber air tercemar dan lebih dari separuh penduduk dunia tidak bisa mengakses air bersih.
 Sejak 18 tahun yang lalu, PBB telah menetapkan tanggal 22 Maret sebagai World Water Day (Hari Air Dunia) yang bertujuan untuk menggugah kepedulian penduduk dunia akan pentingnya air bagi kehidupan masa kini dan masa akan datang. Sebab, ketersediaan air cenderung menurun sedangkan kebutuhan akan air itu sendiri semakin bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dan aksi tindak nyata dari semua pihak untuk bersama-sama menelamatkan sumber daya air bagi menjamin kelangsungan hidup makhluk di bumi ini.
 Hari Air Dunia tahun 2010 ini diberi tema ''Communicating Water Quality Challenges and Opportunities". PBB memandang perlu adanya pendekatan komunikasi di level pengambil kebijakan atau political will Pemerintah untuk melakukan perubahan kwalitas air untuk mencapai Target MDGs 2015 yang disepakati negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
 Gubernur/Bupati/Walikota merupakan Pimpinan Daerah yang diusung oleh Partai Politik dalam Pemilukada. Kewenangan dan tanggung jawab tata kelola Pemerintahan dan sumber daya alam termasuk Sumber Daya Air yang berada di daerahnya, berada ditangan mereka.
 dan menentukan masa depan
Tanjungpinang merupakan kawasan FTZ dengan pertumbuhan penduduk 3,33 persen pertahun. Dilain sisi, daya dukung hutan dan lahan kondisinya semakin menurun. Ketersediaan air semakin terbatas. Krisis air terus melanda dan membuat masyarakat semakin sulit. Oleh karena itu, perlu adanya political will dan kesadaran yang kongkrit masyarakat tentang betapa pentingnya air bagi kehidupan, pengelolaan yang optimal agar berbagai fungsi air sebagai penopang kehidupan senantiasa terjaga.
 Dengan dasar diatas, LSM ALIM Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang akan mengadakan serangkaian kegiatan dikalangan pengambil kebijakan, pelajar dan umum dengan subtema bertajuk “PENTAS AIR 2010 (Kwalitas Air Menentukan Kwalitas Hidup)”.
II.                MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Menyebar luaskan informasi tentang pentingnya air bagi kehidupan masyarakat di segala bidang pada masa kini dan masa yang akan datang.
 Tujuan :
1.      Meningkatkan kesadaran dan kepedulaian serta tanggung jawab para pengambil kebijakan, stakeholder, swasta dan masyarakat Kota Tanjungpinang akan pentingnya peningkatan kwalitas air bagi meningkatkan kwalitas hidup.
2.      Mendorong Political Will Pemerintah Daerah untuk meningkatkan cakupan pelayanan dan akses air bersih terhadap masyarakat Kota Tanjungpinang.
3.      Meningkatkan peranan perempuan dalam pengelolaan sumber daya air baik domestik maupun di luar rumah.
4.      Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya melayu dan melestarikan Syair dikalangan pelajar dan sekaligus sebagai wahana seni dan religi untuk menyampaikan pesan betapa pentingnya air bagi kehidupan.
 III.             DASAR HUKUM
o       UUD 1945
o       UU Nomnor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan
o       UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
o       Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
o       Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
o       Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air
o       Akte Notaris Desi Indriani, SH  Nomor 25 tanggal 4 Oktober 2005
o       NPWP Badan. LSM ALIM : 02.999.065.7.214.000
o       Surat Keterangan Terdaftar dari Kantor KESBANG DAN LINMAS Provinsi Kepulauan Riau Nomor : 59 /KESBANG / XI / 2005
o       Surat Keterangan Terdaftar dari Kantor KESBANG DAN LINMAS Kota Tanjungpinang Nomor : 18/KKBPM/LSM/XI/2008
o       AD/ART LSM Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM) Provinsi Kepulauan Riau
o       Rapat Pengurus LSM ALIM Provinsi Kepri Tanggal 1 Februari 2010
IV.              NAMA, BENTUK DAN TEMA KEGIATAN
Nama                           :  Peringatan Hari Air Dunia Ke - 18 Tahun 2010
   (Kerjasama dengan PEMKOT Tanjungpinang).
Bentuk                         :  Dialog Interaktif – Aksi Simpatik – Lomba Syair Air – Pentas
   Air - Pidato Politik Kepala Daerah – Pers Confrence & Public
   Opinion
Tema                            :  Communicating Water Quality Challenges and Opportunities
Sub Tema Kegiatan      :  “Kwalitas Air Menentukan Kwalitas Hidup”.
 V.                 PEMBICARA KUNCI, NARASUMBER DAN PESERTA
o       Dialog Interaktif RRI Tanjungpinang (Durasi 60 menit)
Narasumber :  Walikota Tanjungpinang (Dra. Hj. Suryatati)
                             Bupati Bintan (H. Ansar Ahmad)
                             Ketua Umum LSM ALIM (Hj.R. Syahniar Usman)
                             Ketua LSM ALIM (Kherjuli)
o       Dialog Interaktif RRI Tanjungpinang (Durasi 30 menit)
Narasumber   :  Menteri Pekerjaan Umum RI (Ir. Kirmanto, Msc)
                              Ketua LSM ALIM (Kherjuli)
o       Aksi Simpatik
Pembicara Kunci    :  Ketua LSM ALIM (Kherjuli)
Peserta                   :  Laskar Air dan Perempuan Peduli Air dan Pengurus
   LSM ALIM Provinsi Kepulauan Riau
o       Lomba Syair Air
Peserta              :  Pelajar tingkat SLTA Sederajat Se- Provinsi Kepulauan Riau
Dewan Juri        :  Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau
o       Pentas Air dan Pidato Politik Kepala Daerah
Pembicara Kunci    :  Gubernur Kepulauan Riau (Drs. Ismeth Abdulah)
                                  Ketua BPP SPAM Pusat (Ir. Rahmad Karnadi, MT)
Peserta                   :   Para Pemangku Kepentingan (stakeholder)
                                  Bupati/Walikota se - Kepri
    Pemenang Lomba Syair Air
                                  Perempuan Peduli Air
                                  Laskar Air
                                  Undangan
o       Pers Confrence & Public Opinion
Pembicara Kunci    :  Ketua Umum LSM ALIM (Hj. R. Usman Draman)
Narasumber           :  Kherjuli
VI.              CAKUPAN, TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Cakupan                      :   Kota Tanjungpinang
Tempat Pelaksanaan     :   Studio RRI Tanjungpinang dan RRI Batam – Simpang Lampu
    Merah Lapangan Pamedan A Yani – Media Internet – Gedung
    Aisyah – Media Massa
                                        Tanjungpinang
Waktu Pelaksanaan      :   1 Maret 2010 s/d 23 Maret 2010

I.                   TATA CARA PELAKSANAAN
o       Penandatanganan Naskah Kerjasama Pelaksana Program Bantuan Kemitraan antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan dengan LSM AIir, Lingkungan dan Manusia (ALIM).
o       Pencairan Dana dari Bendahara Keuangan Pemko Tanjungpinang untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama yang telah ditandatangani.
o       Konfirmasi dan seting tempat, waktu dan anggaran pelaksanaan kegiatan dengan pihak terkait.
o       Mengundang Walikota Tanjungpinang dan Unsur Muspida, Pembicara Kunci, Narasumber dan peserta kegiatan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
o       Melaksanakan Kegiatan sesuai tata tertib acara.
o       Membuat rangkuman hasil kegiatan dalam bentuk Visual/Print Out Paper/Photo.
II.                PEMBIAYAAN DAN MEKANISME PENYALURAN
o       Anggaran belanja pelaksaan kegiatan bersumber dari APBD Kota Tanjungpinang TA 2010 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
o       Melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan.
o       Mekanisme penyaluran dana dilakukan secara Langsung (LS) ke Rekening LSM Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM) No. Rekening :  0174-01-029548-50-7 Bank BRI 0174 Cabang Tanjungpinang.
III.             PELAPORAN PELAKSANAAN
Pelaporan pelaksanaan kegiatan disampaikan 14 (empat belas) hari setelah kegiatan dilaksanakan sesuai ketentuan laporan dalam Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Program Kemitraan dengan LSM Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM).
IV.              SUSUNAN KEPANITIAN

Pelindung                            :  Hj. R. Usman Draman
Penanggungjawab               :  LSM ALIM Provinsi Kepri
PANITIA PELAKSANA   
Ketua Pelaksana                   :  Kherjuli
Sekretaris                                Drs. Sofyan Haris
Bendahara                            :  Kheryadi
Seksi Kesekretariatan   : E. Hasanah
Seksi Publikasi               : Marsudi
Seksi Perlengkapan       : Arkardius
Seksi Transportasi         : Erel Nopardi
V.                 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
                         Pembulatan                          =          Rp.     20.000.000,-
Terbilang : (Dua Puluh Juta Rupiah)
VI.              PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Program Kemitraan Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan LSM Air, Lingkungan dan Manusia dalam rangka Peringatan Hari Air Dunia ke 18 Tahun 2010 di Kota Tanjungpinang yang kami sampaikan untuk menjadi perhatian dan semoga dapat terealisasi sesuai ketentuan yang berlaku.
Tanjungpinang, 1 Maret  2010
LSM AIR, LINGKUNGAN DAN MANUSIA
PROVINSI KEPULAUN RIAU

SULIT AIR

SULIT AIR
Cuaca panas beberapa minggu terakhir ini membuat sejumlah sumur milik warga di Jalan Nuri Kampung Mekar Jaya KM 7 dan daerah lainnya di Tanjungpinang menjadi kering. Untuk keperluan mandi dan mencuci sehari-hari, warga terpaksa harus mencari air alternatif seperti mengungsi mandi dan mencuci di rumah keluarga atau membeli air lori tangki seharga Rp 40.000 permeter kubik. Sedangkan untuk keperluan minum, warga harus membeli air isi ulang seharga Rp. 4.500 pergalon. Jaringan pipa distrisbusi PDAM belum menjangkau kawasan itu. Padahal jaraknya tidak sampai 700 meter kalau disambung dari komplek Pemda Batu 7 atau dari Muhamadiyah batu 8 atas. Namun kenyataannya warga masih disulitkan untuk memenuhi kebutuhan air dalam jumlah yang cukup merata dan mutu yang baik. Dari sejumlah warga yang tinggal di jalan Nuri itu terdapat rumah Ketua LSM Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM) Kherjuli. Aktivis Air yang dikenal getol menyuarakan pelayanan air minum PDAM dan Sumber Daya Air di Pulau Bintan itu ternyata belum mampu mengakses air Pemerintah/PDAM. Ditemui di rumahnya, Ketua LSM ALIM Kherjuli mengatakan bahwa kebanyakan sumur warga di Kampung Mekar Jaya ini tidak ada mata airnya dan hanya untuk tadah air hujan. Apablia 2 hingga 3 minggu saja tidak turun hujan, maka air bawah tanah tersebut akan habis dan tidak dapat disedot lagi. Kami sekeluargapun terpaksa harus mengungsi mandi dan mencuci ke rumah adik di Kijang Kencana atau di batu 9. Kalau ada uang lebih, baru kami membeli air lori tangki dan itupun hanya 1 kubik (sekitar 5 drum) saja karena kami hanya memiliki drum air sejumlah itu. Ketika ditanyakan kenapa tidak berlangganan air PDAM saja, Kherjuli terdiam sejenak. ”Kami sekeluarga dapat memahami dan tidak pernah minta diprioritaskan. Siapa sih yang tidak butuh air ? Warga disini juga sudah lama berharap bisa berlangganan PDAM. Tapi ya harus bagaimana lagi ? Pernah suatu pagi, air di bak mandi hanya tinggal satu ember sedang dan hanya bisa buat mandi 3 orang saja. Kami sekeluarga di rumah berempat. Akhirnya Saya yang mengalah dan hanya cuci muka lalu bergegas pergi ke stasiun Radio sebagai narasumber dalam acara dialog interaktif bersama Ketua BPP SPAM Jakarta membahas tentang seputar masalah Tarif PDAM. Saya katakan bahwa Tarif PDAM mesti disesuikan agar cakupan pelayanan PDAM dapat diperluas. Bukan saja di Jalan Nuri tetapi juga di daerah lain yang belum terjangkau layanan PDAM.

AIR YANG UNIVERSAL



AIR YANG UNIVERSAL
Berbicara tentang air memang kita dibawa kepada persoalan yang sangat universal dan memiliki kompleksitas yang begitu tinggi. Hal itu dikarenakan air memiliki fungsi sosial yang sangat universal bagi kehidupan manusia dalam segala bidang. Tidak ada satupun manusia di bumi ini yang dapat hidup tanpa air. Manusia pasti memerlukan air untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya mulai dari yang paling mendasar hingga dalam bentuk hiburan dan lain sebagainya. Mulai sejak manusia dilahirkan hingga Ia harus diusung ke liang lahat. Bayi yang baru dilahirkan juga butuh air. Proses kelahirannya juga ditandai dengan pecahnya air ketuban sang Ibu. Bidan dan tenaga medis yang membantu proses kelahiran manusia itu juga memerlukan air. Selain untuk keperluan membersihkan peralatan medis juga untuk mencuci tangan dan pakaian yang telah digunakan. Si Ibu juga butuh air agar senantiasa dapat menyusui bayinya. Hebatnya lagi, ternyata proses kelahiran manusiapun dapat dilakukan di dalam air dan itu sudah berhasil dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Dan yang tak kalah menariknya adalah manusia selain Nabi Adam dan Nabi Isa, terlahir dan berasa dari setetes air.
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah juga butuh air untuk menunjang kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat di perkotaan. Karena unversalnya air maka tanpa dibedakan oleh karakteristik sosial, wilayah, generasi, sektor maka air telah menjadi barang atau sarana hidup manusia. Oleh karena itu sudah menjadi tanggungjawab Negara agar kehidupan masyarakat dapat lebih terjamin dan berkwalitas. Tanggungjawab Pemerintah dapat menentukan kwalitas air dan kwalitas hidup warganya.

PEREMPAUAN PEDULI AIR

PEREMPAUAN PEDULI AIR 
Seringkali bila tidak ada air, kaum perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga merasa gerah dan gelisah. Hampir semua urusan rumah tangga memerlukan air. Untuk masak, mencuci, mandi dan minum membutuhkan air dalam jumlah yang cukup tersedia. Pekerjaan rumah tangga yang dilakukan kaum perempuan hampir tiada henti-hentinya, dilakukan setiap hari mulai dari pagi hingga menyambut datangnya pagi kembali. Semua pekerajaannya membutuhkan air. Oleh karena itu maka wajar bila kaum perempuan terutama istri/Ibu merasa gerah dan gelisah bila tak dapat air. Dorongan didalam diri kaum perempuan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai istri/ibu agar pemenuhan kebutuhan dasar bagi keluarga, terutama anak-anak, tidak dapat dielak. Karena selain kewajiban tadi, yang pasti suami atau anak-anak mereka juga akan menjadi kesulitan untuk melanjutkan aktivitasnya di kantor maupun di sekolah. Perasaan gerah dan gelisah kadang-kadang diikuti pula perasaan emosi dan marah karena sulitnya mendapatkan air. Soal tenaga masih bisa diatur. Menimba dan mengangkat air dari tempat tetangga tidak jadi persoalan yang penting airnya ada. Bila tidak, membeli airpun tidak menjadi masalah asalkan air yang telah dipesan, datang sebelum persediaan air di rumah habis. Nah,.. Ketika hampir habis inilah biasanya kaum istri/ibu terusik semosinya dan menjadi marah. Sasaran kemarahannya pun tak lain adalah suami atau anak-anaknya. Mau marah tetangga atau pengusaha tidak cukup dasar. Mau marah Pemerintah, Pemda dan Pengelola, buang-buang energi saja dan akan menambah emosi. Lalu,.. biasanya terlebih dahulu sering diawali dengan perubahan ekspresi wajah, lau perubahan perkataan dan akhirnya sikap. Semakin tinggi emosinya akan semakin sulit dikendalikan. Akhinya kaum istri/ibu sudah tidak bisa menyembunyikan perubahan-perubahan sikap tadi terhadap orang-orang yang berisiko rendah (suami dan anak-anak) terlebih dahulu untuk dilepaskan. Wajahnya ”retak-retak” dan suaranya sedikit melengking. Ibarat tanah kering sudah menjadi retak karena sudah terlalu lama tidak mendapat air. Suhu udara yang panas semakin membuat suhu emosinya tidak terkendali lagi. Lalu konflik rumah tanggapun terjadi. Pertengkaran antara suami istri tidak dapat dielakkan lagi. Kelangkaan air disinyalir sebagai pemicu terjadinya konflik di dalam rumah tangga. Waduh,.. Dasyat juga ya ?

3 LITER AIR UNTUK MANDI SIBUAH HATI



3 LITER AIR UNTUK MANDI SIBUAH HATI
Air,........... !
Teriakan itu berulang kali dilontarkan M. Rizal, anak LA yang tengah berada di kamar mandi. Ia berteriak supaya LA menyediakan air untuk keperluan mandi sebelum berangkat ke sekolah pagi itu. Air yang telah LA siapkan ternyata tidak cukup, dan sudah habis Ia gunakan untuk keperluan membersihkan kotorannya sendiri. Biasanya Ia jarang buang air besar di pagi hari tetapi tak tahu kenapa, pagi itu Ia lama keluar dari kamar mandi karena harus melakukan ”ritual buang hajat” terlebih dahulu.
Air yang LA siapkan memang tidaklah terlalu banyak. Hanya satu ember kecil berwarna hitam yang biasa digunakan tukang bangunan mengangkat adonan semen. Kira-kira volume airnya berukuran 3 liter saja atau kurang lebih sama dengan 3 botol air mineral besar. Bukan 3  galon air minum isi ulang. Itu sudah terlalu banyak. Kalau sejumlah itu, Wah,.. Bisa pesta air M. Rizal di dalam kamar mandi sambil bersenandung ria dengan menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang tak pernah tuntas Ia nyanyikan. Sudah seperti itu, Ia bernyanyi tak beraturan mulainya. Kadang-kadang dinyanyikan dari awal dan kadang-kadang Refrinya dulu. Suaranya parau namun semangatnya untuk tetap menghibur dirinya sendiri sebelum pergi ke sekolah menimba ilmu cukup tinggi. Suaranya lumayan juga sih. Cuman liriknya kadang-kadang diplesetkannya. Dari jarak yang dekat dengan LA terdengar seuntai lirik lagu yang sempat hits, yang dinyanyikan gadis cantik berpostur tinggi yaitu Luna Maya. Syukur lirik lagu tersebut tidak diplesetkannya. Lirik lagu itu sering Ia nyanyikan didalam kamar berukuran sedang seukuran dirinya. Ni dia, ”SUARA DENGARKANLAH AKU, APA KATANYA...”. Begitulah pesta air yang sering M Rizal lakukan pada saat persediaan air di kamar mandi lagi banyak.
Hari-hari sebelumnya, sebelum berangkat ke sekolah, 3 liter air itu cukup Ia gunakan buat keperluan mandi. Anak kecil yang duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar itu memang tidak pernah protes terhadap volume air bersih yang disediakan LA setiap hari, apalagi pada saat air sumur kering seperti sekarang ini. Apakah memang Ia senang mandi dengan sedikit air, LA belum sempat menanyakan kepadanya. Tetapi yang jelas, meskipun sedikit, Sang Buah hati LA bisa merasakan segarnya (fresh) tubuh bila disirami air di waktu pagi. Terutama di bagian kepala supaya otak kiri dan otak kanannya sedikit ”encer” atau bisa menerima pelajaran yang disampaikan Guru di sekolah. Benar gak ya ? Soalnya, ada juga sih anak-anak yang seusianya yang mandi dengan air yang berlimpah (lebih dari 3 liter) tetapi otak kiri dan otak kanannya tetap saja ”beku” atau tak mampu menangkap apa yang disampaikan guru-gurunya di sekolah. Nilai hariannya rendah. Kemampuan membaca dan menulis juga masih relatif kurang.  Kalaulah benar encer, pasti orang tua yang memiliki anak-anak yang kurang berprestasi di sekolah akan berusaha menerapkan pola mandi baru yaitu dengan menyiram kepala anak dengan air yang lebih berlimpah dan bahkan bila perlu kepalanya direndam di dalam baskom untuk beberapa saat supaya lebih encer. Wah gawat tuh. Bukan segar lagi tu namanya, tapi lemas dan kedinginan dan bisa berakibat fatal. Wah sepanjang yang LA ketahui, gak ada referensinya yang mengatakan ada relefansi antara air, otak anak-anak dan kecerdasan berpikir. Kalo memang gak ada maka, ”JANGAN DITIRU ADEGAN INI !”.

Celoteh air tidak selamanya memberikan manfaat ilmu bagi para peduli air tetapi dapat pula memberikan manfaat hiburan agar para peduli air tergelitik hatinya dan bisa tertawa, meskipun tidak lepas karena memiliki kendala dengan gigi. Bagi yang bisa tertawa dengan lepas, LA mengucapkan terimaksih semoga kandungan air yang berada di dalam tubuh Anda akan merespon perilaku gembira Anda sehingga diharapkan air didalam tubuh Anda bisa mengalir bersama darah keseluruh organ tubuh secara sempurna. Dengan demikian, bila darah sudah mengalir sempurna (tidak ada penyumbatan, bocor, hemoglobinnya normal) maka berbagai jenis penyakit dapat dihindar, terutama penyakit kekurangan darah. Sebab persediaan darah di lembaga donor darah sekarang cenderung menurun dan semakin terbatas. Oleh karena itu, LA menyarankan agar selalu minum air putih dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang baik.
Kembali kepada fenomena mandi dengan 3 liter air, LA sebenarnya sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di rumah LA saat ini. Mungkin sama halnya dan terjadi pula di rumah tangga yang lain. Cuaca panas di Kota Tanjungpinang membuat sejumlah sumur milik warga kering kerontang. Sementara, air PDAM belum bisa diakses dan sebagai alternatif harus membeli air lori tangki dari pengusaha. Itupun tidak terlalu mudah di dapat. Air yang telah dipesan memerlukan waktu dua hingga tiga hari baru bisa disuplai ke rumah. Alasannya, permintaan air pada musim panas sangat tinggi.
Jaringan pipa distribusi PDAM belum mampu menjangkau kawasan perumahan LA. Sudah berulang kali LA menyampaikan kepada pihak pengelola agar dipasang jaringan pipa di lokasi itu, namun alasannya lagi-lagi menyangkut sejumlah uang. Pihak pengelola mengalami kesulitan keuangan. Dilain sisi, warga juga belum mampu secara swadaya mengadakan jaringan pipa distribusi itu. Akhirmya, ya seperti itu. Air bersih milik Pemda belum bisa diakses dengan mudah dan murah. Waduh..... repot juga ya. Sebenarnya pengadaan jaringan distribusi itu  menjadi tanggung jawab Pemda dan pengelola, tapi kenyataannya masih saja belum bisa di wujudkan. Begitulah, ”JANGAN DITIRU PERBUATAN ITU !.”

Jumat, 26 Februari 2010

AIR BUPATI ?

AIR BUPATI ? LA tak dapat menahan tawa yang pecah berhamburan diatas meja di depan Koran harian pagi terbitan local. Semburan air yang keluar dari mulut LA tidak dapat ditahan lagi. Tekanannya cukup lumayan. Tampak kelihatan bercak-bercak membasahi kertas Koran yang kusam. Dari judul berita itu saja LA sudah dapat menebak isi berita yang bertuliskan huruf-huruf berukuran kecil yang tidak dapat dibaca, bila tidak menggunakan kacamata. “Maklumlah,.. mata LA sudah tidak normal lagi dan memerlukan penanganan medis untuk normalisasi”. Ada gambar sejumlah warga di bawah judul di Koran itu. Tampaknya mereka sedang galau dan risau karena air yang sebelumnya mengalir ke rumah mereka sekarang terhenti total. Ape pasal tu ? Tulah,.. Pemilik pipa-pipa itu yang tak lain adalah Bupati sudah tidak mampu mengalirkan air ke rumah warga karena tak lagi memiliki dana untuk biaya pemeliharaan dan perawatan. Bupati berada di Jakarta untuk menjalani sidang di Pengadilan Tipikor. Keluarga Bupati yang mengurus system pendistribusian air ke warga mengaku tidak lagi memiliki biaya untuk perawatan. “Tulah,.. Kalo gratis seperti itu akhirnya. Apalagi pengelolaannya tidak mengikuti system yang sebenarnya yang diatur menurut ketentuan yang ada. Memang setiap orang bisa mengelola Sumber Daya Air tetapi tidak seenak-enaknya saja. Ada aturan dan mekanisme hukum, kelembagaan, tekhnik dan keuangan yang harus diikuti sebab Air dikuasai oleh Negara untuk kemakmuran masyarakat di segala bidang ? Sebagai seorang Bupati mestinya tahu hal itu. Niat baik saja belum cukup tetapi harus dibarengi cara pelaksanaan yang tepat dan baik pula. Mengadakan pipa-pipa dari sumber air dan menghubungkannya dengan rumah-rumah warga, kemudian dialirkan airnya lalu dinikmati setiap hari dalam volume yang tak terukur dan secara gratis, sebenarnya ada sisi baiknya yaitu warga bisa menikmati air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Gratis lagi. Wah enak dong. Buat sumur saja harus pake uang. Kemudian harus mengeluarkan uang lagi setiap bulannya untuk biaya pemakaian listrik karena air yang berada di dalam tanah disedot menggunakan pompa. Sisi kurang baiknya, kenapa hari ini warga tidak bisa lagi menikmati air itu ? Padahal air dibutuhkan sepanjang waktu. Apalagi di saat intensitas curah hujan relatif kecil dan air sumur sudah mengering, warga tentu sangat membutuhkannya. “Tak punya biaya pemeliharaan untuk merawat kebocoran ?”. Terus,.. Perencanaan awalnya seperti apa kemaren ? Kenapa ada Air Bupati dan ada Air PDAM, ada air gratis dan ada air bayar ? Bukankah PDAM itu sendiri merupakan BUMD yang modalnya mayoritas dimiliki Kepala Daerah ? Bukankah Sistem Penyediaan Air Minum juga harus memperhatikan aspek kontiniutas pengaliran, alokasi air yang terukur, pembiayaan yang jelas dan hak dan kewajiban antara pengelola dan pemakai jasa ? Hanya Bupati lah yang tahu. Dua tahun lalu, LA sudah mendapatkan informasi tentang rencana itu dari salah seorang Pegawai PDAM di daerah itu. LA tertawa ketika itu. Lalu LA memberikan masukan kepada Pegawai PDAM itu agar di konsultasikan kepada Pemerintah Daerah setempat dengan membawa bukti-bukti dan aturan main SPAM yang sebenarnya. LA menduga, muatan politisnya sangat kental karena Bupati, diusung oleh partai politik pada Pilkada. Bupati juga pengurus Partai Politik. LA hanya bisa memberikan masukan saja. Pernah permasalahan itu LA sampaikan disalah satu koran lokal tetapi tidak diterbitkan. Tak tahulah,.. Mudah-mudahan saja warga dapat kembali menikmati air bersih dengan sistem yang tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. LA prihatin dan ikut merasakan apa yang dirasakan warga.

Dialog Air


Dialog Air
 Temen-temen LA,..
Tadi pagi mulai pukul 7.30 wib sampai dengan pukul 08.00 wib, untuk kesekian kalinya LA kembali diundang RRI Regional Tanjungpinang sebagai narasumber dialog interaktif. Bertempat di Studio RRI Regional Tanjungpinang, Jalan Ahmad Yani No 2 Tanjungpinang, kali ini LA bersama Direktur PDAM Tirta Kepri bapak Ir. Abdul Kholik F, MM yang baru saja dilantik Gubernur Kepri pada hari Jumat (19/2). Beliau terpilih sebagai Direktur PDAM Tirta Kepri melalui hasil Fit and Proper Test oleh Tim UI dan Tim Independen yang dibentuk Gubernur Kepri.
Tema yang diangkat moderator RRI Dewi Santika adalah ”Terobosan Direksi PDAM Tirta Kepri Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Air Minum kepada Masyarakat Tanjungpinang dan Bintan”.
Pada kesempatan itu Abdul Kholik memaparkan secara gamplang terobosan yang segera Ia lakukan untuk meningkatkan pelayanan air minum di Ibukota Provinsi dan Bintan, antara lain akan berupaya menekan tingkat kebocoran air yang sangat tinggi yaitu sekitar 50 persen. Ia menjelaskan akan mulai bekerja dengan mempelajari hasil audit BPK yang berjumlah 22 temuan. Saat ini Ia mengatakan sedang melakukan peninjauan ke lapangan, menjajaki sistem produksi, distribusi dan memantau kebocoran dan menggelar rapat dengan bawahannya di kantor. Abdul Kholik menjawab berbagai pertanyaan dari 5 (lima) orang dalam dialog yang berdurasi 30 menit itu.

Di tempat yang sama, LA lebih menekankan upaya pemulihan keuangan PDAM Titra Kepri melalui program restrukturisasi utang PDAM lewat Kementerian Keuangan dan Penyesuaian Tarif Air agar PDAM Tirta Kepri dapat keluar dari persoalan kesulitan keuangan sehingga tingkat kebocoran dapat ditekan. Disamping itu juga LA menyoroti Sumber Air Baku PDAM antara lain Waduk Sei Pulai, Kolong Enam Kijang dan Sungai Jago Tanjung Uban yang perlu segera dinormalisasi mengingat debit airnya semakin mengalami penurunan dan keberadaannya sudah sangat memperihatinkan. Sementara laju pertumbuhan penduduk di Pulau Bintan tidak dapat ditahan.
Dialog interaktif kali ini merupakan yang kedua kalinya di ikuti LA di awal tahun 2010. Sebelumnya pada bulan Januari lalu juga hadir di studio RRI mengupas masalah Kenduri Air dan Laskar Air serta Kebakaran Hutang Lindung Sungai Pulai.
KEGIATAN DIALOG INTERAKTIF
LASKAR AIR 2006 – 2010
NO
NARASUMBER LAIN
JABATAN
WAKTU

1.
Ir. Karya Hermawan
Kepala BLH Kab. Bintan
22 Maret 2006

2.
Yudi Carsana
Ketua Pansus PDAM
Tdk ingat

3.
Lis Darmasyah
Anggota DPRD Kepri
Sda

4.
DR. Harry Azis
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
April 2009

5.
Zulhidayat, S.Hut
Kepala Seksi KPPHE
Mei 2009

6.
DR. Noraida Mokhsen
Ir. Dadan
Drs. Rahminudin
Asisten Ekabang Prov Kepri
Kabid SDA PU Prov Kepri
Kabiro Administrasi Ekonomi
Jun 2009

7.
Sulimin
Kepala BMG Tanjungpinang
Juli 2009

8.
Drs. Andi Nugroho
Dwi Purbo
Pjs. Direktur PDAM Tirta Kepri
Kasi Distribusi PDAM Tirta Kepri
Juli 2009

9.
Ir. Rahmat Karnadi, MM
Ketua BPP SPAM Jakarta


10.
Hj. R. Syahniar Usman
Ketua Umum LSM ALIM
9 Jan 2010

11.
dr. Kartini
Zulhidayat, S.Hut
Andi Anhar Chalid
Kepala Dinas Hutbun Kab. Bintan
Kasi Kehutanan KPPHE Tpi
KETUA Dewan Pengawas PDAM
12 Jan 2010

12.
Ir. Abdul Kholik F, MM
Direktur PDAM Tirta Kepri
24 Feb 2010

             Sumber : Data olahan LSM ALIM 2010

SOSIALISASI PEMBANGUNGAN KEHUTANAN KABINET INDONESIA BERSATU II


Teman-teman Peduli Air,..
Bertempat di Hotel Confort Tanjungpinang, hari Selasa 22 Februari 2010, LA diundang Sekretariat Daerah Provinsi Kepri untuk mengikuti “SOSIALISASI PEMBANGUNGAN KEHUTANAN KABINET INDONESIA BERSATU II’. Acara dimulai pada pukul 10.30 wibb yang diikuti dari unsur Dinas terkait di Provinsi Kepri, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, TNI, Kejaksaan, Mahasiswa, Akademisi, BP DAS dan LSM yang diperkirakan berjumlah sekitar 100 orang. Acara tersebut dipandu oleh Kepala BP DAS Kepri sebagai moderator dan Keynote Speaker dari Pusat Informasi Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, Bapak Sugeng.
Dalam pemaparannya, Bapak Sugeng menjelaskan bahwa Pembangunan Kehutanan Kabinet Indonesia bersatu II itu merupakan hasil pencapaian 100 hari Pemerintahan SBY dan Budiono. Ada 8 Program prioritas yang telah dirumuskan dan menjadi Misi Kementrian Kehutanan (2010-2014), yaitu :
  1. Pemantapan Kawasan Hutan
  2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung DAS
  3. Pengamanan dan Pengendalian Kebakaran Hutan
  4. Konservasi Keanekaragaman Hayati
  5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan
  6. Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan sekitar Hutan
  7. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan
  8. Penguatan Kelembagaan Kehutanan
Setelah selesai pemaparan oleh Keynote Speaker, moderator memberikan kesempatan kepada Audiens untuk bertanya atau menyampaikan tanggapannya seputar materi tersebut.
LA mendapat kesempatan pertama menanggapi materi yang telah disampaikan oleh keynotespeaker. Pada kesempatan itu LA menyampaikan perlunya pengembalian kawasan Kebun Sawit menjadi Hutan Lindung di Kawasan Lindung Sei Pulai. Karena negara sudah sangat tegas menetapkan hutan adalah hutan dan kebun adalah kebun. Sebagaimana ditemukan di lapangan (lokasi hutan lindung) kebun sawit sudah merubah keberadaan hutan lindung sungai pulai. Luasnya diperkirakan 100 Ha lebih. Bahkan keberadaan pohon-pohon sawit itu berada sangat dekat dengan Waduk Sei Pulai. Jaraknya 10 -20 meter dari bibir waduk yang merupakan sumber air baku PDAM Tirta Kepri bagi memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang. Implikasinya, daya dukung hutan dan lahan menjadi semakin menurun. Akibatnya ketersediaan air menjadi semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan menyusutnya air permukaan waduk sei pulai hingga mencapai 4,5 meter dari mistar pengukur PDAM. Kapasitas produksi PDAM menjadi terganggu. 5 dari 7 pompa penyedot air (intake) PDAM tidak dapat difungsikan karena telah menggantung dan berada di atas permukaan air. Padahal sudah beberapa kali di perpanjang oleh PDAM supaya dapat berfungsi. Akibatnya lagi, produksi air PDAM menurun dari keadaan normal 230 l/dt menjadi hanya 100 l/dt. Krisis air bersihpun melanda Kota Tanjungpinang. Pertanyaannya, ”Butuh berapa hari kah untuk mengembalikan kebun sawit tersebut menjadi hutan ?”. Soalnya permasalahan tersebut sudah seringkali dibahas oleh instansi terkait tanpa solusi kongrit, karena dilapangan masih ditemukan pohon-pohon sawit.
Acara yang berakhir pada pukul 13.00 wibb mendapat respon dari audiens mengingat Hutan dan Air seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahka. Pohon-pohon juga butuh air untuk hidup. Cuman tidak serakah manusia, yang bisa membuat manusia-manusia lain kesulitan air bersih dan pohon-pohon menjadi mati akibat ditebang dan dijarah. LA yakin, temen-temen tidak termasuk golongan itu. Coba temen-temen berikan pendapat dan komentar tentang hal tersebut.