Jumat, 26 Februari 2010

AIR BUPATI ?

AIR BUPATI ? LA tak dapat menahan tawa yang pecah berhamburan diatas meja di depan Koran harian pagi terbitan local. Semburan air yang keluar dari mulut LA tidak dapat ditahan lagi. Tekanannya cukup lumayan. Tampak kelihatan bercak-bercak membasahi kertas Koran yang kusam. Dari judul berita itu saja LA sudah dapat menebak isi berita yang bertuliskan huruf-huruf berukuran kecil yang tidak dapat dibaca, bila tidak menggunakan kacamata. “Maklumlah,.. mata LA sudah tidak normal lagi dan memerlukan penanganan medis untuk normalisasi”. Ada gambar sejumlah warga di bawah judul di Koran itu. Tampaknya mereka sedang galau dan risau karena air yang sebelumnya mengalir ke rumah mereka sekarang terhenti total. Ape pasal tu ? Tulah,.. Pemilik pipa-pipa itu yang tak lain adalah Bupati sudah tidak mampu mengalirkan air ke rumah warga karena tak lagi memiliki dana untuk biaya pemeliharaan dan perawatan. Bupati berada di Jakarta untuk menjalani sidang di Pengadilan Tipikor. Keluarga Bupati yang mengurus system pendistribusian air ke warga mengaku tidak lagi memiliki biaya untuk perawatan. “Tulah,.. Kalo gratis seperti itu akhirnya. Apalagi pengelolaannya tidak mengikuti system yang sebenarnya yang diatur menurut ketentuan yang ada. Memang setiap orang bisa mengelola Sumber Daya Air tetapi tidak seenak-enaknya saja. Ada aturan dan mekanisme hukum, kelembagaan, tekhnik dan keuangan yang harus diikuti sebab Air dikuasai oleh Negara untuk kemakmuran masyarakat di segala bidang ? Sebagai seorang Bupati mestinya tahu hal itu. Niat baik saja belum cukup tetapi harus dibarengi cara pelaksanaan yang tepat dan baik pula. Mengadakan pipa-pipa dari sumber air dan menghubungkannya dengan rumah-rumah warga, kemudian dialirkan airnya lalu dinikmati setiap hari dalam volume yang tak terukur dan secara gratis, sebenarnya ada sisi baiknya yaitu warga bisa menikmati air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Gratis lagi. Wah enak dong. Buat sumur saja harus pake uang. Kemudian harus mengeluarkan uang lagi setiap bulannya untuk biaya pemakaian listrik karena air yang berada di dalam tanah disedot menggunakan pompa. Sisi kurang baiknya, kenapa hari ini warga tidak bisa lagi menikmati air itu ? Padahal air dibutuhkan sepanjang waktu. Apalagi di saat intensitas curah hujan relatif kecil dan air sumur sudah mengering, warga tentu sangat membutuhkannya. “Tak punya biaya pemeliharaan untuk merawat kebocoran ?”. Terus,.. Perencanaan awalnya seperti apa kemaren ? Kenapa ada Air Bupati dan ada Air PDAM, ada air gratis dan ada air bayar ? Bukankah PDAM itu sendiri merupakan BUMD yang modalnya mayoritas dimiliki Kepala Daerah ? Bukankah Sistem Penyediaan Air Minum juga harus memperhatikan aspek kontiniutas pengaliran, alokasi air yang terukur, pembiayaan yang jelas dan hak dan kewajiban antara pengelola dan pemakai jasa ? Hanya Bupati lah yang tahu. Dua tahun lalu, LA sudah mendapatkan informasi tentang rencana itu dari salah seorang Pegawai PDAM di daerah itu. LA tertawa ketika itu. Lalu LA memberikan masukan kepada Pegawai PDAM itu agar di konsultasikan kepada Pemerintah Daerah setempat dengan membawa bukti-bukti dan aturan main SPAM yang sebenarnya. LA menduga, muatan politisnya sangat kental karena Bupati, diusung oleh partai politik pada Pilkada. Bupati juga pengurus Partai Politik. LA hanya bisa memberikan masukan saja. Pernah permasalahan itu LA sampaikan disalah satu koran lokal tetapi tidak diterbitkan. Tak tahulah,.. Mudah-mudahan saja warga dapat kembali menikmati air bersih dengan sistem yang tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. LA prihatin dan ikut merasakan apa yang dirasakan warga.

Dialog Air


Dialog Air
 Temen-temen LA,..
Tadi pagi mulai pukul 7.30 wib sampai dengan pukul 08.00 wib, untuk kesekian kalinya LA kembali diundang RRI Regional Tanjungpinang sebagai narasumber dialog interaktif. Bertempat di Studio RRI Regional Tanjungpinang, Jalan Ahmad Yani No 2 Tanjungpinang, kali ini LA bersama Direktur PDAM Tirta Kepri bapak Ir. Abdul Kholik F, MM yang baru saja dilantik Gubernur Kepri pada hari Jumat (19/2). Beliau terpilih sebagai Direktur PDAM Tirta Kepri melalui hasil Fit and Proper Test oleh Tim UI dan Tim Independen yang dibentuk Gubernur Kepri.
Tema yang diangkat moderator RRI Dewi Santika adalah ”Terobosan Direksi PDAM Tirta Kepri Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Air Minum kepada Masyarakat Tanjungpinang dan Bintan”.
Pada kesempatan itu Abdul Kholik memaparkan secara gamplang terobosan yang segera Ia lakukan untuk meningkatkan pelayanan air minum di Ibukota Provinsi dan Bintan, antara lain akan berupaya menekan tingkat kebocoran air yang sangat tinggi yaitu sekitar 50 persen. Ia menjelaskan akan mulai bekerja dengan mempelajari hasil audit BPK yang berjumlah 22 temuan. Saat ini Ia mengatakan sedang melakukan peninjauan ke lapangan, menjajaki sistem produksi, distribusi dan memantau kebocoran dan menggelar rapat dengan bawahannya di kantor. Abdul Kholik menjawab berbagai pertanyaan dari 5 (lima) orang dalam dialog yang berdurasi 30 menit itu.

Di tempat yang sama, LA lebih menekankan upaya pemulihan keuangan PDAM Titra Kepri melalui program restrukturisasi utang PDAM lewat Kementerian Keuangan dan Penyesuaian Tarif Air agar PDAM Tirta Kepri dapat keluar dari persoalan kesulitan keuangan sehingga tingkat kebocoran dapat ditekan. Disamping itu juga LA menyoroti Sumber Air Baku PDAM antara lain Waduk Sei Pulai, Kolong Enam Kijang dan Sungai Jago Tanjung Uban yang perlu segera dinormalisasi mengingat debit airnya semakin mengalami penurunan dan keberadaannya sudah sangat memperihatinkan. Sementara laju pertumbuhan penduduk di Pulau Bintan tidak dapat ditahan.
Dialog interaktif kali ini merupakan yang kedua kalinya di ikuti LA di awal tahun 2010. Sebelumnya pada bulan Januari lalu juga hadir di studio RRI mengupas masalah Kenduri Air dan Laskar Air serta Kebakaran Hutang Lindung Sungai Pulai.
KEGIATAN DIALOG INTERAKTIF
LASKAR AIR 2006 – 2010
NO
NARASUMBER LAIN
JABATAN
WAKTU

1.
Ir. Karya Hermawan
Kepala BLH Kab. Bintan
22 Maret 2006

2.
Yudi Carsana
Ketua Pansus PDAM
Tdk ingat

3.
Lis Darmasyah
Anggota DPRD Kepri
Sda

4.
DR. Harry Azis
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
April 2009

5.
Zulhidayat, S.Hut
Kepala Seksi KPPHE
Mei 2009

6.
DR. Noraida Mokhsen
Ir. Dadan
Drs. Rahminudin
Asisten Ekabang Prov Kepri
Kabid SDA PU Prov Kepri
Kabiro Administrasi Ekonomi
Jun 2009

7.
Sulimin
Kepala BMG Tanjungpinang
Juli 2009

8.
Drs. Andi Nugroho
Dwi Purbo
Pjs. Direktur PDAM Tirta Kepri
Kasi Distribusi PDAM Tirta Kepri
Juli 2009

9.
Ir. Rahmat Karnadi, MM
Ketua BPP SPAM Jakarta


10.
Hj. R. Syahniar Usman
Ketua Umum LSM ALIM
9 Jan 2010

11.
dr. Kartini
Zulhidayat, S.Hut
Andi Anhar Chalid
Kepala Dinas Hutbun Kab. Bintan
Kasi Kehutanan KPPHE Tpi
KETUA Dewan Pengawas PDAM
12 Jan 2010

12.
Ir. Abdul Kholik F, MM
Direktur PDAM Tirta Kepri
24 Feb 2010

             Sumber : Data olahan LSM ALIM 2010

SOSIALISASI PEMBANGUNGAN KEHUTANAN KABINET INDONESIA BERSATU II


Teman-teman Peduli Air,..
Bertempat di Hotel Confort Tanjungpinang, hari Selasa 22 Februari 2010, LA diundang Sekretariat Daerah Provinsi Kepri untuk mengikuti “SOSIALISASI PEMBANGUNGAN KEHUTANAN KABINET INDONESIA BERSATU II’. Acara dimulai pada pukul 10.30 wibb yang diikuti dari unsur Dinas terkait di Provinsi Kepri, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, TNI, Kejaksaan, Mahasiswa, Akademisi, BP DAS dan LSM yang diperkirakan berjumlah sekitar 100 orang. Acara tersebut dipandu oleh Kepala BP DAS Kepri sebagai moderator dan Keynote Speaker dari Pusat Informasi Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, Bapak Sugeng.
Dalam pemaparannya, Bapak Sugeng menjelaskan bahwa Pembangunan Kehutanan Kabinet Indonesia bersatu II itu merupakan hasil pencapaian 100 hari Pemerintahan SBY dan Budiono. Ada 8 Program prioritas yang telah dirumuskan dan menjadi Misi Kementrian Kehutanan (2010-2014), yaitu :
  1. Pemantapan Kawasan Hutan
  2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung DAS
  3. Pengamanan dan Pengendalian Kebakaran Hutan
  4. Konservasi Keanekaragaman Hayati
  5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan
  6. Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan sekitar Hutan
  7. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan
  8. Penguatan Kelembagaan Kehutanan
Setelah selesai pemaparan oleh Keynote Speaker, moderator memberikan kesempatan kepada Audiens untuk bertanya atau menyampaikan tanggapannya seputar materi tersebut.
LA mendapat kesempatan pertama menanggapi materi yang telah disampaikan oleh keynotespeaker. Pada kesempatan itu LA menyampaikan perlunya pengembalian kawasan Kebun Sawit menjadi Hutan Lindung di Kawasan Lindung Sei Pulai. Karena negara sudah sangat tegas menetapkan hutan adalah hutan dan kebun adalah kebun. Sebagaimana ditemukan di lapangan (lokasi hutan lindung) kebun sawit sudah merubah keberadaan hutan lindung sungai pulai. Luasnya diperkirakan 100 Ha lebih. Bahkan keberadaan pohon-pohon sawit itu berada sangat dekat dengan Waduk Sei Pulai. Jaraknya 10 -20 meter dari bibir waduk yang merupakan sumber air baku PDAM Tirta Kepri bagi memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang. Implikasinya, daya dukung hutan dan lahan menjadi semakin menurun. Akibatnya ketersediaan air menjadi semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan menyusutnya air permukaan waduk sei pulai hingga mencapai 4,5 meter dari mistar pengukur PDAM. Kapasitas produksi PDAM menjadi terganggu. 5 dari 7 pompa penyedot air (intake) PDAM tidak dapat difungsikan karena telah menggantung dan berada di atas permukaan air. Padahal sudah beberapa kali di perpanjang oleh PDAM supaya dapat berfungsi. Akibatnya lagi, produksi air PDAM menurun dari keadaan normal 230 l/dt menjadi hanya 100 l/dt. Krisis air bersihpun melanda Kota Tanjungpinang. Pertanyaannya, ”Butuh berapa hari kah untuk mengembalikan kebun sawit tersebut menjadi hutan ?”. Soalnya permasalahan tersebut sudah seringkali dibahas oleh instansi terkait tanpa solusi kongrit, karena dilapangan masih ditemukan pohon-pohon sawit.
Acara yang berakhir pada pukul 13.00 wibb mendapat respon dari audiens mengingat Hutan dan Air seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahka. Pohon-pohon juga butuh air untuk hidup. Cuman tidak serakah manusia, yang bisa membuat manusia-manusia lain kesulitan air bersih dan pohon-pohon menjadi mati akibat ditebang dan dijarah. LA yakin, temen-temen tidak termasuk golongan itu. Coba temen-temen berikan pendapat dan komentar tentang hal tersebut.

Rabu, 24 Februari 2010

SPANDUK HARI AIR DUNIA 2010

SPANDUK AIR
Temen-temen Peduli Air,..
LA baru saja buat Spanduk tuk memperingati Hari Air Dunia ke XVIII tahun 2010 Spanduk di Tanjungpinang. Bilamana temen-temen ingin ikutan, coba deh mendesain beberapa contoh spanduk atao logo atau juga baner dan kirimkan ke sini. Insya Allah akan bertambah pahalanya hingga berlipat kali ganda. Bukan ganda campuran. Maksudnya bercampur dosa melainkan pahal murni. Gitu lho.

Senin, 22 Februari 2010

Coletah Air 2010


Para Peduli Air Dimanapun Anda Berada,...
Yang beragama Islam, Laskar Air (LA) ucapkan Assalammualaikum ww
Yang beragama Non Islam, LA ucapkan Salam sejahtera bagi kita semua.
Mulai hari ini, Laskar Air mencoba mengajak Anda semua bergabung di kolom Celoteh Air 2010. Mari simak pengantar singkat dibawah ini.
Sebentar lagi, tepatnya tanggal 22 Maret 2010 seluruh bangsa-bangsa di dunia akan memperingati Hari Air Dunia (World Water Day). Sebentar,... Nggak mungkin seluruh bangsa ya ? Apalagi seluruh manusia yang jumlahnya Milliaran itu yang ada di planet bumi ini. Nah, kalo bayi gimana ? Jangankan Hari Air Dunia,.. Hari Ibu-nya saja kagak bisa. Pokoknya gak mungkinlah. Memang bener sih, tidak mungkin seluruh bangsa dan manusia di bumi ini bisa memperingati Hari Air Dunia yang ke XVIII tahun 2010 ini. Tetapi yang pasti, semua manusia di bumi ini membutuhkan air bagi kelangsungan hidup, tanpa dibatasi usia atau karakteristik sosiallainnya. Begitu juga dengan Anda. 
Okelah kalau begitu,.. Anda yang membaca Celoteh Air ini sudah pasti tidak bayi lagi atau tua renta/jompo (mohon maaf ya,.. namanya juga celoteh) kan ?. Nah kalo begitu mari bersama -sama kita peringati Hari Air Dunia nanti dengan beraneka ragam cara. Salah satunya dengan ikutan LA mengisi rubrik Celoteh Air ini. Untuk itu kirimkan tanggapan, saran, artikel atau tulisan serta komentar Anda disini. Bisa artikel atau opini tentang air, poto maupun Video juga dapat Anda kirimkan di rubrik ini. Kalo mau kirim uang untuk suksesnya kegiatan HAD yang akan dilaksanakan LA sih, malah lebih baik. Anda akan tercatat sebagai Donatur atau Sponsor yang gak bakalan LA lupakan seumur hidup. Ntar ya... LA tampilkan No. Rekeningnya ya. Kalo tidak, terserah Anda sih baiknya dengan cara bagaimana, yang penting Anda ingat ada Hari Air di dunia kita ini, yang sudah dari zaman bahelak terdiri dari tanah dan air, yang sudah semakin rapuh saja. Heeeeeee.... Takut kiamat ya di Tahun 2012 ? Ah... gak usah percaya tu. Pokoknya,... LA tunggu informasinya ya melalui kolom komentar yang telah LA sediakan untuk Anda atau kirim melalui email : laskarair@yahoo.com . INFORMASI dan masukan berharga dari Anda pasti sangat kami nantikan. Karena banyak orang  yang ingin membaca atau memberi komentar balik. Informasi dan masukan dari Anda seperti  tak ubahnya Air yang didambakan banyak orang. Sudah dulu ya. Ditunggu!
LA/2010

Selamatkan air permukaan waduk sungai pulai. DARI SEKARANG JUGA !


Photo Waduk Seipulai diambil pada tanggal 12 Mei 2009.
     Kondisi Waduk Sungai Pulai mengalami penurunan debit air sekitar 4.5 meter dari mistar pengukur milik PDAM Tirta Kepri.
   Peristiwa menyusutnya air permukaan  waduk Sungai Pulai itu merupakan peristiwa terburuk sepanjang dioperasikannya Waduk tersebut sebagai sumber air baku PDAM (12 Mei 1971).
Menyusutnya air permukaan Waduk Sungai Pulai itu terjadi karena curah hujan relatif kecil, daerah tangkapan air (cathment area) tidak berfungsi maksimal dan terjadinya peningkatan penggunaan air oeh PDAM serta sedimentasi di bibir waduk.
Waduk Sungai Pulai harus tetap dijaga dan dipelihara karena hingga saat ini PDAM Tirta Kepri masih menggantungkan pasokan airnya melalui waduk ini dan merupakan satu-satunya air baku untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Kota Tanjungpinang.
       Disamping itu memerlukan pengamanan yang terpadu dari berbagai kepentingan pihak-pihak yang belum mengerti dan tidak bertanggungjawab terhadap kwantitas dan kwalitas air bagi menopang kebutuhan dasar hidup masyarakat Tanjungpinang dalam segala bidang. Semoga semua pihak mau ambil peduli dan melakukan aksi tindaknyata untuk bersama-sama melakukan konservasi, penanggulangan kerusakan dan pendayaagunaan Sumber Daya Air secara terintegrasi. Pemerintah Provinsi dan semua pihak harus secara bersama-sama menyelamatkan air baku ini. DARI SEKARANG ! JANGAN BIARKAN. OKE.........!

Syair Air


Syair Air
Syair Air, Syair Kehidupan
Kwalitas Air, Kwalitas Hidup
Pentas Air, Pentas Politik
Derajat Politik, Derajat Hidup
Kearifan Politik, Kearifan Budaya
Tanpa Air, Tak ada Kehidupan
Tak Ada Dunia, Tak Ada Makhluk
Tak Ada Bumi, Tak Ada Manusia
Tak Ada Negara, Tak Ada Rakyat
Tak Ada Politik, Tak Ada Pemerintahan
Tak Ada Hak, Tak Ada Kewajiban
Tak Ada Aturan, Tak Ada Budaya
Tak Ada Kesadaran, Tak Ada Malu
Tak Ada Segala-galanya.
(Oleh : Selvia)



KENDURI AIR 2010

Kenduri Air Untuk Waduk Sei Pulai

Kenduri Air dan Laskar Air merupakan salah satu wujud kepedulian LSM ALIM terhadap Sumber Daya Air yang berada di Kepri, khususnya di Pulau Bintan. Melalui pendekatan Religi dan Sosial Budaya tersebut, mereka mengharapkan, kearifan lokal dalam pengelolaan Sumber Daya Air dapat terwujud, sehingga manfaatnya bagi kehidupan masyarakat dapat dirasakan di segala bidang.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM) Provinsi Kepulauan Riau menggelar Kenduri Air atau syukuran atas turunnya hujan sehingga air permukaan di Waduk Sungai Pulai bertambah debitnya, pada akhir Desemer 2009 lalu.
Bersamaan dengan itu, LSM ALIM juga merekrut sukarelawan atau pekerja sosial (social worker) yang mereka diberi nama Laskar Air.
"Beberapa bulan lalu yang kita dikejutkan dengan menyusutnya air permukaan Waduk Sungai Pulai hingga ketinggian 4,5 dari mistar pengukur. Banyak pihak menyayangkan hal ini bisa terjadi. Banyak pihak pula yang saling tuding dan melemparkan tanggungjawabnya. Sempat heboh dan sangat mengkhawatirkan kita semua," ungkap Ketua Umum LSM Alim, Kepri  Raja Syahniar Usman.
Dikatakan, berbagai solusi diwacanakan hingga memodifikasi cuaca untuk mendapatkan hujan buatan. Tidak tanggung-tanggung, biaya untuk itu sangat besar sekali. Padahal tidak ada satu pihakpun yang berani menjamin efektifitas hujan buatan itu.
Melalui kegiatan Kenduri Air tersebut lanjutnya, ALIM mengajak semua pihak untuk mensyukuri karunia Allah yang telah menurunkan hujan dari langit tanpa harus mengeluarkan sepeser uang rakyatpun. Apalagi dengan semakin banyak  bersyukur, maka  akan bertambah nikmat dari Allah.
Menurut Anggota Komisi DPRD Kepri ini, selain curah hujan, daya dukung hutan dan lahan serta perilaku social sangat menentukan tingkat ketersediaan air permukaan Waduk Sungai Pulai. LSM ALIM menilai, pohon-pohan yang ditanam dari tahun ketahun di sekitar waduk Sungai Pulai  belum mendatangkan hasil seperti yang di harapkan. Selain kurang perawatan dan pemeliharaan, banyak pohon yang ditanam pada saat curah hujan kecil. Akhirnya kering dan mati. Dia, memperkirakan hanya 20 persen saja yang hidup.
"Melalui Laskar Air, kita akan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Kepulauan Riau untuk ikut memelihara dan merawat pohon-pohon yang sudah ditanam itu. Jangan pada waktu menanam saja yang ramai, tapi pada waktu memelihara dan merawatnya juga harus bersama-sama," tegas Politisi dari Partai Golkar ini, menyatakan keinginannya mengembalikan daya dukung hutan dan lahan di sekitar Waduk Sungai Pulai kembali normal, seperti sebelum tahun 1998.
Paling tidak imbuhnya, cathment areanya tersedia secara cukup. Tentu tidak bisa dilakukan sendirian. LSM ALIM juga mendesak Pemprov Kepri untuk segera membentuk Dewan Sumber Daya Air sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No 12 tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air. Mengingat papar dia, ditingkat Pusat sudah terbentuk Dewan Sumber Daya Nasional tapi di Kepri belum ada satupun yang terbentuk, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Ini penting untuk mengintgrasikan semua kepentingan, sektor dan wilayah yang berkaitan dengan Sumber Daya Air.
Sementara itu, Ketua Harian LSM ALIM, Kherjuli menyoroti soal anggaran untuk penyehatan PDAM Tirta Kepri yang menurut hemat dia dinilai masih kurang berpihak kepada masyarakat pengguna air. Pasalnya tegas dia, APBD Kepri yang baru disahkan untuk 2010 hanya menganggarkan sebesar Rp5 Milyar  dana tersebut dinilainya masih sangat minim sekali.
"Kita berharap setelah Direksi PDAM Tirta Kepri terpilih, dapat segera menyusun Bisnis Plan dan menghitung kembali biaya yang rill untuk Penyehatan PDAM Tirta Kepri agar dapat diajukan pada APBD Perubahan mendatang. Kita juga menyarankan agar Pemko Tanjungpinang, Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri dapat duduk bersama stakeholder lainnya guna membahas penyertaan modal masing-masing Pemda itu untuk meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat Tanjungpinang, Kijang dan Tanjung Uban," pungkas Kher Juli. (sm/bs/mm)
Dimuat di : Sijorimandiri, Senin, 04 Januari 2010

Sabtu, 20 Februari 2010

HEMAT AIR

10 LANGKAH MUDAH MENGHEMAT AIR
 Setiap hari orang Indonesia mengkonsumsi air rata-rat 144 liter!  Separuh dari konsumsi air tersebut adalah untuk mandi.  Demikian survei Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2006.
Coba saja terapkan 10 langkah hemat air berikut ini.  Bukan hanya lebih dari 70% konsumsi air per hari bisa dihemat, ketersediaan air tanah yang makin menipis pun bisa dijaga.
LANGKAH 1: Mandi dengan shower, daripada gayung dan bathtub
Mandi dengan gayung bisa menghabiskan seiktar 15 liter air sementara dengan bathtub, paling tidak 100-300 liter air habis.  Dengan pori yang membuat sebaran air lebih luas, menurut Nasrullah Salim, pemerhati masalah energi dan lingkungan, shower bisa menghemat air lebih dari 60%.
LANGKAH 2: Matikan kran ketika mencuci tangan, gosok gigi, bahkan ber-wudhu
Batasi konsumsi air dengan gelas atau gayung. Menurut Metropolitan Water District of Southern California (MWDSC), AS, hal ini sanggup menghemat 11 liter air per hari.  Tip dari Komunitas GreenLifestyle juga boleh ditiru.  Sediakan gayung berdiameter 15 cm.  Dengan solder kecil, lubangi dinding gayung bagian bawah.  Penuhi gayung dan gunakan kucuran airnya.
LANGKAH 3:  Cuci peralatan makan dan pakaian dengan air tampungan
Untuk membilas alat makan, gunakan air mengalir agar kotoran terbuang.  "Pakai shower untuk menghemat," kata Nasrullah.  Tiap mencuci, kumpulkan alat makan dan pakaian kotor, lantas cuci sekaligus.  Penuhi kapasitas maksimal jika memakai mesin.
LANGKAH 4:  Tampung air bekas cucian tanpa deterjen untuk menyiram tanaman atau kloset
Menurut MWDSC, kegiatan ini bisa menghemat 750-1.150 liter air sebulannya.  Kita bisa juga menampung air hujan untuk menyiram tanaman, bahkan untuk minum setelah diolah terlebih dahulu.
LANGKAH 5:  Kurangi konsumsi barang yang "menyedot" air
Misalnya, kertas, daging, dan nasih putih.  Tahukah kita bahwa produksi selembar kertas ukuran A4 seberat 80 gram membutuhkan 10 liter air?  Produksi 1 kg daging sapi menghabiskan 15.500 liter air, sedangkan 1 kg beras putih membutuhkan 3.400 liter air.  Belum lagi air yang digunakan untuk memasak daging dan beras.  Silahkan klik www.waterfootprint.org untuk informasi lebih lengkap.
LANGKAH 6:  Gunakan ulang alat makan dan pakaian jika belum terlalu kotor
Kalau kita sering berganti gelas, kita mengkonsumsi air lebih banyak untuk mencucinya.  Itu juga berlaku untuk pakaian yang belum kotor karena keringat atau noda.
LANGKAH 7:  Pakai sedikit deterjen untuk mencuci
"Membilas deterjen butuh lebih banyak air," jelas staf divisi program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), Dyota Condrorini.  Gunakan sabun bio-degradable dari bahan organik sehingga air bekasnya dapat dipakai ulang setelah disaring dengan sumur resapan.
LANGKAH 8:  Siram tanaman di pagi hari
Jika menyiram saat siang, matahari akan membuat air menguap sebelum diserap.  Usahakan menanam di musim hujan saja karena pada awal perkembangannya, tumbuhan membutuhkan lebih banyak air.
LANGKAH 9:  Kurangi frekuensi memotong rumput
Kita bisa menghemat 1.900-5.700 liter per bulan, menurut MWDSC.  Rumput yang lebih pendek butuh lebih banyak air.
LANGKAH 10:  Perbanyak bidang resapan di halaman
Metode ini disebut biopori.  Tujuannya, air meresap ke dalam tanah daripada mengalir di permukaan.  Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm.  Buat lubang lain dengan jarak 50-100 cm dari yang pertama.  Silahkan klik www.biopori.com untuk informasi lebih lengkap.

Sumber: Majalah Readers' Digest Indonesia, Edisi April 2009

MAFIA PDAM ? Bagaimana Komentar Anda ?

MAFIA PDAM ? 

“Tangkap Mafia PDAM”. Sebuah kalimat yang menarik perhatian Laskar Air yang dikutip pada Harian Lokal di Kepri. Yang menjadi lebih menarik lagi ketika kalimat tersebut diucapkan oleh Pejabat di Kepri. Kenapa itu terucap ? Mungkin karena memang di tubuh PDAM tersebut bersarang Mafia yang mencari keuntungan untuk kepentingan seseorang maupun kelompok orang. Tetapi mungkin juga Mafia tersebut berada di luar tubuh PDAM. Mungkin juga hanya sebagai kalimat motivasi kepada semua pihak untuk tidak berlaku Mafia di PDAM. Hanya pejabat tersebutlah yang mengetahuinya.

Apa itu Mafia dan Apa itu Mafia PDAM ? Dari penggalan kata, Mafia dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas menjelaskan “Mafia, juga dirujuk sebagai La Cosa Nostra (bahasa Italia: Hal Kami), adalah panggilan kolektif untuk beberapa organisasi rahasia di Sisilia dan Amerika Serikat. Mafia awalnya merupakan nama sebuah konfederasi yang orang-orang di Sisilia masuki pada Abad Pertengahan untuk tujuan perlindungan dan penegakan hukum sendiri (main hakim). Konfederasi ini kemudian mulai melakukan kejahatan terorganisir. Anggota Mafia disebut "mafioso", yang berarti "pria terhormat". Mafia melebarkan sayap ke Amerika Serikat melalui imigrasi pada abad ke-20. Kekuatan Mafia mencapai puncaknya di AS pada pertengahan abad ke-20, hingga rentetan penyelidikan FBI pada tahun 1970-an dan 1980-an agak mengurangi pengaruh mereka. Meski kejatuhannya tersebut, Mafia dan reputasinya telah tertanam di budaya populer Amerika, difilmkan di televisi dan bahkan iklan-iklan. Istilah "mafia" kini telah melebar hingga dapat merujuk kepada kelompok besar apapun yang melakukan kejahatan terorganisir (bandingkan dengan Mafia Rusia dan Yakuza di Jepang).

Sekarang istilah Mafia itu mulai dikaitkan dengan PDAM sehingga menjadi Mafia PDAM. Waduh,.. Seram juga ya. Bearti dapat ditermahkan ada sekelompok (bukan perorangan) besar yang melakukan kejahatan terorganisir di tubuh PDAM. Ada berberapa kata kunci pengertian Mafia PDAM antaranya : Sekelompok Orang, Kejahatan dan Terorganisir.

Apa itu PDAM ? PDAM atau jelasnya Perusahaan Daerah Air Minum adalah Badan Usaha Milik Daerah yang modalnya keseluruhan berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. PDAM adalah badan usaha yang dibentuk secara khusus sebagai Pengelola Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di daerah beradasarkan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota. PDAM dapat dibentuk di tiap-tiap daerah. Pengembangan SPAM sebagaimana diatur didalam pasal 4 PP No 16 tahun 2005 bertujuan untuk :
a. terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga
yang terjangkau;
b. tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa
pelayanan; dan
c. tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.
Organisasi PDAM sebagaimana diatur didalam Permendagri No 2 Tahun 2007 adalah terdiri dari Organ dan Kepegawaian PDAM. Organ PDAM antara lain Kepala Daerah selaku pemilik modal, Dewan Pengawas dan Direksi PDAM. Walah,.... ternyata di tubuh PDAM itu terdiri dari Gubernur/Bupati/Walikota, Dewan Pengawas dan Pegawai PDAM. Secara hirarkis tentu masing bertanggungjawab keatas. Lalu bila seorang Kepala Daerah mengatakan, "Tangkap Mafia di tubuh PDAM", Berarti ada sekelompok orang dibawahnya yang diduga telah melakukan kejahatan secara terorganisir. Kejahatan yang bagaimana yang terjadi di tubuh PDAM itu ? Bisa saja tindak pidana Korupsi atau tindak pidana lainnya atau kejahatan publik lainnya. Bila tindak pidana Korupsi berarti ada dugaan kerugian negara yang dilakukan secara terorganisir di dalam tubuh PDAM. Lalu siapa yang mengkoordinir kejahatan itu dan kenapa bisa sampai terorganisir ? Bila tidak, kita pun tidak tahu dan tidak bisa menduga-duga karea dapat berimplikasi kepada Kepercayaan Publik terhadap pelayanan PDAM. 
Bersambung……Sampaikan Tanggapan Anda !

Jumat, 19 Februari 2010

PRIVATISASI PDAM Tirta Kepri ?


PERLUKAH PRIVATISASI PDAM TIRTA KEPRI ?
PDAM Tirta Kepri merupakan peralihan asset, personil dan pengelolaan PDAM dari Kabupaten Bintan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Dibentuk berdasarkan PERDA No 4 Tahun 2008. PDAM Tirta Kepri merupakan BUMD Provinsi Kepulauan Riau selain PT. Pembangunan Kepri. Perbedaan PDAM Tirta Kepri dengan PT. Pembangunan Kepri yang paling utama adalah dilihat dari jenis dan kegiatan usahanya dan peraturan perundangan yang mengaturnya. PDAM Tirta Kepri bergerak dibidang jasa pelayanan air minum saja, sedangkan PT. Pembangunan Kepri bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa sesuai tujuan usaha yang tertera di dalam Perda dan Anggaran Dasar yang dibuat dihadapan Notaris. Ditinjau dari aspek hukum, PDAM dibentuk berdasarkan UU No. 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Perda No 4 Tahun 2008 tentang Pendirian PDAM Tirta Kepri. PT. Pembangunan Kepri selain mengacu pada UU No 5 Tahun 962 juga merunut pada Undang-Undang Tentang Perseroan Terbatas.
Di Provinsi Kepulauan Riau, Jasa Pelayanan Air Minum selain dikelola oleh PDAM terdapat pula pengelolaan yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT), yaitu PT.Aditya Tirta Batam (ATB). PT. ATB itu sendiri dikelola oleh pihak swasta melalui konsensi dengan pihak Otorita Batam selama kurun waktu 25 tahun. Pada perjalanannya, PT. ATB tercatat sebagai perusahaan jasa pelayanan air minum terbaik di Indonesia karena kinerja perusahaan tersebut memperlihat indeks kinerja yang baik dan terukur. Salah satu indikator keberhasilan itu adalah cakupan pelayanan PT. ATB sebesar 80 persen. Jauh diatas rata-rata cakupan pelayanan secara nasional sebesar 40 – 50 persen.

Bila melihat dari keberhasilan kinerja PT. ATB itu maka muncul pertanyaan, Perlukah PDAM Tirta Kepri diprivatisasi menjadi perusahaan penyedia jasa pelayanan air minum berbentuk swasta ? Jawabanya, untuk jangka pendek dipandang belum diperlukan. Ada beberapa alasan antara lain :

1.       PDAM Tirta Kepri baru saja terbentuk pada tahun 2008 sehingga perlu waktu kepada BUMD itu untuk membuktikan kinerjanya dalam rangka peningkatan kinerja dan produktivitas perusahaan.

2.         Secra finansial, PDAM Tirta Kepri terctat masih memiliki utang jangka panjang dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan RI sebesar 31 Miliar. Sehingga pihak swasta akan berpikir ekstra untuk mengambil alih PDAM.

3.          Kondisi sosial ekonomi masyarakat Tanjungpinang berbeda dengan kondisi sosial masyarakat Batam sehingga pengembalian investasi dinilai lambat karena pendapatan penjualan air PDAM Tirta Kepri lebih didominasi oleh kelompok sosial dan rumah tangga. Sedangkan PT. ATB selalin didominasi oleh kelompok pelanggan rumah tangga, penjualan airnya juga diperoleh dari kelompok pelanggan niaga dan industri. Batam sendiri memiliki industri yang relatih lebih banyakl di banding Tanjungpinang.

4.         Potensi Air di Tanjungpinang dan Bintan sebagai air baku PDAM bisa dimanfaatkan karena belum tersedia secara cukup dan harus dibuat dengan biaya relatif besar sehingga menjadi beban dibagi investor untuk menanmkan investasi di bidang jasa pelayanan air minum di Tanjungpinang. Meskipun dikelola oleh pihak swasta namun regulasi tarif air tetap berada pada Pemerintah Daerah (Gubernur selaku pemilik) sehingga lebih baik Pemprov Kepri saja yang mengelola PDAM Tirta Kepri itu, selain Pemerintah Pusat akan memberikan penghapusan Utang PDAM, Pemerintah pusat juga akan memberikan jaminan pinjaman dalam rangka percepatan penyediaan air minum yang dikelola oleh PDAM. Ini diatur didalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.II/2009 dan Peraturan Presiden No 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Pinjaman dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum.

Privatisasi air muncul dengan dikembangkannya prinsip air sebagai komoditas ekonomis,karena jumlahnya kian terbatas dan diperebutkan penduduk yang semakin padat hingga hari ini. Banyak pihak yang tidak setuju dengan privatisasi BUMD karena Air merupakan bagian dari Tanah dan kekayaan alam sebagai pemenuhan kebutuhan sosial yang di atur oleh negara. Pasal 33 UUD 1945 Ayat 3-sebenarnya menjamin hak rakyat atas air. Namun, hak itu akan terampas dengan privatisasi air itu karena bila jadi akan dikuasai oleh pihak sawsta. Tetapi tidak sedikit pula pihak-pihak yang setuju dengan privatisasi itu mengingat PT. ATB di Batam telah membuktikan pelayanannya yang jauh lebih baik daripada pelayanan PDAM di daerah lain. Ada yang setuju bila tarif air PT. ATB lebih besar dibanding tarif PDAM,karena sesuai dengan pelayanannya. Tetapi ada pula yang tidak setuju bila PDAM Tirta di kelola oleh swasta karena dapat memberatkan pelanggan dalam hal membayar satuan kubik air yang digunakan.  Terlepas dari pro dan kontra yang jelas privatisasi di bidang air minum di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Di kedua aturan itu dijelaskan bahwa perorangan, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasi dapat mengelola SPAM. Hal tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip anti monopoli usaha oleh orang maupun badan usaha tertentu. TERIMAKASIH.

Oleh : Kherjuli

Rabu, 17 Februari 2010

HARI AIR DUNIA 2010 DI KEPRI:

PENTAS AIR PENTAS POLITIK 
       Menyikapi persoalan krisis air di Ibu Kota Provinsi Kepri dan sempena Hari Air Dunia Ke XVIII 22 Maret 2010 dan menyongsong Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau 2010 yang akan datang, LSM Air, Lingkungan dan Manusia (ALIM) Provinsi Kepri akan mengadakan serangkaian kegiatan dengan puncak acara yang diberi tajuk, “PENTAS AIR, AJANG POLITIK”. 
   Masyarakat nantinya dapat mendengarkan secara langsung keinginan politik/arah kebijakan atau political will calon Gubernur Kepulauan Riau dalam rangka percepatan penyediaan air minum bagi penduduk dan untuk mencapai target millenium devolepment goals (MDGs) 2015 di Provinsi Kepri, khususnya Tanjungpinang, bila mereka terpilih. Sebab air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar yang perlu diupayakan agar senantiasa tersedia dalam jumlah yang cukup merata dan mutu yang baik. Masing-masing calon Gubernur diberi waktu selama 10 menit menyampaikan arah kebijakannya terhadap persoalan air minum itu secara bergantian, yang diselingi dengan pembacaan Syair Air oleh Panitia pelaksana. Syair Air itu sendiri merupakan Syair Air terbaik, hasil lomba mengarang syair air tingkat pelajar se-Kepri yang akan kita gelar dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu para calon Gubernur dalam menyampaikan pidato politik diminta mengedepankan estetika dan logika politik sebagai wujud kearifan lokal masyarakat Kepri. Tidak ada debat, tanya jawab dan aksi dukung mendukung dalam acara tersebut. Supaya pesan-pesan tentang air itu bisa disebarluaskan kepada public, maka acara yang akan digelar di Gedung Aisyah Sulaiman itu nantinya akan disiarkan secara langsung melalui RRI dan TV lokal. Ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan yang mengusung issu air dalam Pemilukada Gubernur di Indonesia. 
     Kegiatan tersebut sejalan dengan harapan majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mengusung tema Hari Air Dunia 2010 ''Communicating Water Quality Challenges and Opportunities" melalui pendekatan politik atau kebijakan Pemerintah untuk memanfaatkan potensi dan memperbaiki kwalitas air bagi mewujudkan kesehatan masyarakat. Saat ini LSM ALIM tengah melakukan berbagai langkah persiapan termasuk menuggu ditetapkannya calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung dalam pemilukada oleh KPU Provinsi Kepri.