Kamis, 04 Maret 2010
3 LITER AIR UNTUK MANDI SIBUAH HATI
3 LITER AIR UNTUK MANDI
SIBUAH HATI
Air,........... !
Teriakan itu berulang kali dilontarkan M. Rizal, anak LA yang tengah berada
di kamar mandi. Ia berteriak supaya LA menyediakan air untuk keperluan mandi
sebelum berangkat ke sekolah pagi itu. Air yang telah LA siapkan ternyata tidak
cukup, dan sudah habis Ia gunakan untuk keperluan membersihkan kotorannya
sendiri. Biasanya Ia jarang buang air besar di pagi hari tetapi tak tahu
kenapa, pagi itu Ia lama keluar dari kamar mandi karena harus melakukan ”ritual
buang hajat” terlebih dahulu.
Air yang LA siapkan memang tidaklah terlalu banyak. Hanya satu ember kecil berwarna
hitam yang biasa digunakan tukang bangunan mengangkat adonan semen. Kira-kira
volume airnya berukuran 3 liter saja atau kurang lebih sama dengan 3 botol air
mineral besar. Bukan 3 galon air minum
isi ulang. Itu sudah terlalu banyak. Kalau sejumlah itu, Wah,.. Bisa pesta air M.
Rizal di dalam kamar mandi sambil bersenandung ria dengan menyanyikan lagu-lagu
orang dewasa yang tak pernah tuntas Ia nyanyikan. Sudah seperti itu, Ia
bernyanyi tak beraturan mulainya. Kadang-kadang dinyanyikan dari awal dan
kadang-kadang Refrinya dulu. Suaranya parau namun semangatnya untuk tetap menghibur
dirinya sendiri sebelum pergi ke sekolah menimba ilmu cukup tinggi. Suaranya
lumayan juga sih. Cuman liriknya kadang-kadang diplesetkannya. Dari jarak yang
dekat dengan LA terdengar seuntai lirik lagu yang sempat hits, yang dinyanyikan
gadis cantik berpostur tinggi yaitu Luna Maya. Syukur lirik lagu tersebut tidak
diplesetkannya. Lirik lagu itu sering Ia nyanyikan didalam kamar berukuran
sedang seukuran dirinya. Ni dia, ”SUARA DENGARKANLAH AKU, APA KATANYA...”. Begitulah
pesta air yang sering M Rizal lakukan pada saat persediaan air di kamar mandi lagi
banyak.
Hari-hari sebelumnya, sebelum berangkat ke sekolah, 3 liter air itu cukup
Ia gunakan buat keperluan mandi. Anak kecil yang duduk di bangku kelas 1
Sekolah Dasar itu memang tidak pernah protes terhadap volume air bersih yang
disediakan LA setiap hari, apalagi pada saat air sumur kering seperti sekarang
ini. Apakah memang Ia senang mandi dengan sedikit air, LA belum sempat
menanyakan kepadanya. Tetapi yang jelas, meskipun sedikit, Sang Buah hati LA bisa
merasakan segarnya (fresh) tubuh bila
disirami air di waktu pagi. Terutama di bagian kepala supaya otak kiri dan otak
kanannya sedikit ”encer” atau bisa menerima pelajaran yang disampaikan Guru di
sekolah. Benar gak ya ? Soalnya, ada juga sih anak-anak yang seusianya yang
mandi dengan air yang berlimpah (lebih dari 3 liter) tetapi otak kiri dan otak
kanannya tetap saja ”beku” atau tak mampu menangkap apa yang disampaikan
guru-gurunya di sekolah. Nilai hariannya rendah. Kemampuan membaca dan menulis
juga masih relatif kurang. Kalaulah benar
encer, pasti orang tua yang memiliki anak-anak yang kurang berprestasi di
sekolah akan berusaha menerapkan pola mandi baru yaitu dengan menyiram kepala
anak dengan air yang lebih berlimpah dan bahkan bila perlu kepalanya direndam
di dalam baskom untuk beberapa saat supaya lebih encer. Wah gawat tuh. Bukan
segar lagi tu namanya, tapi lemas dan kedinginan dan bisa berakibat fatal. Wah sepanjang
yang LA ketahui, gak ada referensinya yang mengatakan ada relefansi antara air,
otak anak-anak dan kecerdasan berpikir. Kalo memang gak ada maka, ”JANGAN
DITIRU ADEGAN INI !”.
Celoteh air tidak selamanya memberikan manfaat ilmu bagi para peduli air
tetapi dapat pula memberikan manfaat hiburan agar para peduli air tergelitik
hatinya dan bisa tertawa, meskipun tidak lepas karena memiliki kendala dengan
gigi. Bagi yang bisa tertawa dengan lepas, LA mengucapkan terimaksih semoga
kandungan air yang berada di dalam tubuh Anda akan merespon perilaku gembira
Anda sehingga diharapkan air didalam tubuh Anda bisa mengalir bersama darah
keseluruh organ tubuh secara sempurna. Dengan demikian, bila darah sudah mengalir
sempurna (tidak ada penyumbatan, bocor, hemoglobinnya normal) maka berbagai
jenis penyakit dapat dihindar, terutama penyakit kekurangan darah. Sebab
persediaan darah di lembaga donor darah sekarang cenderung menurun dan semakin
terbatas. Oleh karena itu, LA menyarankan agar selalu minum air putih dalam
jumlah yang cukup dengan mutu yang baik.
Kembali kepada fenomena mandi dengan 3 liter air, LA sebenarnya sangat
prihatin dengan kondisi yang terjadi di rumah LA saat ini. Mungkin sama halnya
dan terjadi pula di rumah tangga yang lain. Cuaca panas di Kota Tanjungpinang
membuat sejumlah sumur milik warga kering kerontang. Sementara, air PDAM belum
bisa diakses dan sebagai alternatif harus membeli air lori tangki dari
pengusaha. Itupun tidak terlalu mudah di dapat. Air yang telah dipesan
memerlukan waktu dua hingga tiga hari baru bisa disuplai ke rumah. Alasannya,
permintaan air pada musim panas sangat tinggi.
Jaringan pipa distribusi PDAM belum mampu menjangkau kawasan perumahan LA. Sudah
berulang kali LA menyampaikan kepada pihak pengelola agar dipasang jaringan pipa
di lokasi itu, namun alasannya lagi-lagi menyangkut sejumlah uang. Pihak
pengelola mengalami kesulitan keuangan. Dilain sisi, warga juga belum mampu
secara swadaya mengadakan jaringan pipa distribusi itu. Akhirmya, ya seperti
itu. Air bersih milik Pemda belum bisa diakses dengan mudah dan murah. Waduh.....
repot juga ya. Sebenarnya pengadaan jaringan distribusi itu menjadi tanggung jawab Pemda dan pengelola, tapi
kenyataannya masih saja belum bisa di wujudkan. Begitulah, ”JANGAN DITIRU
PERBUATAN ITU !.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar